Pencarian

28 August 2008

All you will never know, if i change my mind :P

You're indecisive when it comes to making any plans
you're on the fence
you give me reasons I never seem to understand,
they don't make sense
maybe ain't enough for my heart
we'll see, ain't off to a great start
baby, I want you to be mine,
you better hurry 'cause if I change my mind

You will never know,
what it means, to love me
and you will never know,
what these two lips taste like to kiss
you can just suppose to what my body feels like to hold
hope you can deal with, all you will never know

I wanna know you, what's hiding behind this wall
who you really are
I wanna meet you on the other side of this charade
wherever the cards may fall
I'm ready to give you my heart
yea I'm willing to show up for my part
baby, I want you to be mine,
you better hurry 'cause if I change my mind

[Chorus/bridge]
You will never know,
what it means, to love me
and you will never know,
what these two lips taste like to kiss
you can just suppose to what my body feels like to hold
hope you can deal with, all you will never know
about me, what I see, what I believe in,
how I breathe, when I weep

21 August 2008

Liwet yang tak ter-Lewat-kan ( Surakarta bagian II)

Bersila sambil memandang rembulan yang menggantung di langit solo , mata imajinasi saya seolah-olah melihat koin perak raksasa yang berkilat, sinarnya menerpa wajah para pecinta kuliner nasi liwet Patung Pandawa malam ini, sejenak saya hirup dalam-dalam udara malam yang hangat ( dibanding udara ekstrim malang ) agar indera peraba saya lebih "berkenalan" dengan temperatur jawa tengah.

Di sebelah sayup-sayup saya mendengar derai tawa pemuda-pemudi yang sedang berkumpul di warung lesehan sepanjang jalan Patung Pandawa Lima Solo Baru , kira-kira 10 meter dari tempat saya duduk bersila. Long weekend.. pasti mereka tidak mau melewatkan begitu saja, meskipun hanya sekedar nongkrong ato ngobrol ngalor ngidul , kawasan ini memang asik untuk menghabiskan malam minggu


Seorang wanita berkebaya khas jawa dengan rambut memutih yang disanggul kecil, menyodorkan dua bungkusan daun pisang berisi nasi liwet, sedangkan cucu nya yang masih abg sibuk membuat teh hangat untuk kami, Weekend kali ini , sambil ditemani seorang bodyguard teman , saya berbincang kesana kemari, meskipun duduk diudara terbuka namun semakin malam suasana makin hangat ( saya tidak bisa membayangkan kalo lesehan seperti ini ada di malang, bisa² kena flu tulang dan asam urat langsung kumat).


Trotoar yang harusnya dipakai untuk pedestrian ini telah disulap menjadi warung sederhana beralas tikar , kami menikmati makan malam hemm.. masakan yang berbumbu khas jawa tengah ini bisa memanjakan lidah "kulonan" saya ( mirip masakan mbah putri )


usai menuntaskan hasrat kuliner nasi liwet solo baru, badan udah mulai kerasa pegal-pegal efek dari seharian tadi duduk di bis sumberkencono sby-solo fyuhh.. , dalam perjalanan balik ke penginapan , jalanan solo penuh dengan pameran dari klub-klub motor yang berjajar , mulai dari vespa sampai sepeda onthel , komunitas otomotif memang selalu ada dikota-kota seluruh indonesia, mudah dijumpai setiap malam minggu mereka biasanya nongkrong bareng menghabiskan malam panjang.

Yepp, tepat jam 22.45 batere energi saya sudah mulai low, mata pengen nya merem, dan punggung rasanya sudah minta relaksasi diatas kasur penginapan kelas backpacker, saya merebahkan diri dan terlelap hingga pagii

***

Kota ini punya kesan tersendiri buat saya, selain dekat dengan tanah kelahiran, ternyata dahulu kedua orang tua saya pun sering maen kesini, pasar klewer dan kota barat menjadi saksi bisu masa muda mereka untuk berdagang kain batik atau sekedar hobi bersepeda ngawi-solo gilakk...

Aghh... saya ingin kembali pulang ke solo, kali ini bukan untuk berwisata lagi, namun menghabiskan masa muda saya juga disana ... dan seterusnya sampai masa tua, mungkin...

* catatan HUT-RI ke 63 halaman kedua,

20 August 2008

jenk dhetea dan surakarta Bagian I

Perjalanan yang lumayan panjang selama 7 jam , saya tempuh dengan mengikuti saran para bismania, yep .. saya yang biasanya hobi berwisata ke luar kota dengan kereta api, kali ini memilih angkutan murah meriah berbentuk seperti kotak kaleng biskuit yang ditidurkan itu, jam 06.30 berangkat dari terminal arjosari - malang , semuanya masih berjalan normal , ditemani .mp3 dari mas BonJovi membuat awal perjalanan terasa menyenangkan

***

Angka jam digital di SE K750i saya mulai count-up, sempat saya lirik jam 13.05, roda bis sumber *encono jurusan sby-solo ini masih berada di tanah jawa timur, oleng kiri kanan, salip atas bawah (* lho ) membuat adrenalin para penumpang bis yang terkenal penuh tantangan dan terkesan "race driving" ini berproduksi kian deras, untung saya duduk di posisi tengah , untuk menjaga kenyamanan dan "meng-eman²" stok adrenalin hehehe..


***

Tirtonadi , menyambut kedatangan saya dengan sengatan atmosfer panas sore hari nya, seperti tak peduli kebiasaan saya berada di udara dingin ( malang ) Puffhh... namun beruntung saya tidak perlu menunggu jemputan , karena yang bertugas "memandu" perjalanan wisata saya ternyata sudah berjemur nongkrong sejak siang di terminal.

Fyuhh.. akhirnyaa sampai jugak... Motor aneh Gede yang mengantar tak terasa semakin dalam memasuki jantung kota seni dan budaya ini, namun benak saya masih mengembara. Rasanya saya sudah ribuan kali kesini, meskipun sekarang merupakan perjalanan pribadi ( on my own ) saya yang pertama. Sepertinya saya sedang tidak datang untuk berwisata ke kota Ingkang Sinuhun Kanjeng Srisusuhunan (SISKS) Paku Buwono yang terkenal dengan warganya yang ramah dan santun ini, tetapi saya sedang pulang ke rumah, ke tempat seharusnya saya berada ...

*catatan HUT-RI ke 63 halaman I. MERDEKAAA!!!!!!! To be continued ...
 

Jenk Dhetea Template by Ipietoon Cute Blog Design